A. Cara memberikan dan menerima salam :
Salam/hormat lima jari kanan rapat.
Mencucapkan “Assalamu’alaikum warahmatullah
wabarakatuh”
B. Ketentuan memberikan salam
- Dalam keadaan tidak berjalan (berhenti). Sikap sempurna, angkat tangan kanan, jari tangan kanan dirapatkan pada kening atau ujung topi.
- Waktu berjalan tidak usah berhenti, angkat tangan kanan, lima jari rapat, ujung jari telunjuk pada kening/ujung topi. Bila jaraknya jauh tak usah mengucapkan salam.
- Bila membawa barang dengan kedua belah tangan, cukup dengan menganggukkan kepala, barang tak usah diletakkan.
- Dalam parade/barisan, yang memberi hormat cukup pemimpinnya.
- Bila membawa tongkat pada tangan kiri, kita hormat dengan tangan kanan. Bila tongkat pada tangan kanan, tongkat dipindahkan ke tangan kiri, baru memberi hormat dengan tangan kanan.
- Hormat dan jabat tangan dijalankan berurutan, yaitu hormat dulu baru jabat tangan dengan tangan kanan (dengan yang sejenis).
- Yang dahulu melihat, dialah yang terlebih dahulu memberi salam.
- Hormat diberikan ketika beruniform dan pada waktu tidak beruniform.
C. Waktu dan tempat memberikan salam
1)
Hormat kepada
jenazah, dilakukan sebagai berikut :
a)
Ketika
berjumpa, berhenti dulu, lalu memberi hormat.
b)
Pada waktu
jenazah sejalan/sejurusan dengan kita, sedangkan kita ingin mendahuluinya, beri
salam sebelum kita mendahului ke arah jenazah itu.
c)
Setelah kita
berada di depannya, bantulah (bila perlu) sekadarnya mengatur kelancaran
perjalanan.
2)
Dalam
pelantikan hormat diberikan bersama-sama dengan aba-aba/isyarat yang diberikan
oleh pembawa acara.
D. Orang-orang yang diberikan salam
1)
Teman sendiri
dan para pemimpin atasannya
2)
Kepanduan
lain
3) Jenazah
4) Upacara-upacara yang di dalamnya terdapat pembacaan/ulang
janji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar